Review : Secret Key Fresh Nature Toner - Aloe Soothing Moist Toner

Monday, April 30, 2018

20 comments

Halo! Hari ini saya akan me-review toner favorit saya. Toner ini adalah Secret Key Fresh Nature Toner varian Aloe Soothing Moist Toner! Toner ini merupakan produk dari Korea Selatan. Selain itu, varian Secret Key Fresh Nature Toner ada 5, sehingga kita bisa memilih varian yang sesuai dengan kebutuhan kulit kita.

DESCRIPTION
Secret Key Fresh Nature Toner
Aloe Soothing Moist Toner
Price: Rp 90.000 - Rp. 125.000 
Size: 248 ml
Where to buy :
Marketplace of your choice
(Tokopedia, Bukalapak, Shopee, etc)


Jadi awalnya saya sangat tertarik dengan FTE milik Secret Key yang diklaim banyak orang merupakan dupe dari SK II, namun ya namanya saya masih anak kuliahan yang harus pintar-pintar mengatur budget skincare dari uang saku, saya mengurungkan niat untuk mencoba FTE milik Secret Key karena harganya cukup mahal untuk saya (170 ribu +)

Namun karena rasa penasaran saya dengan Secret Key tak kunjung padam, saya iseng mampir ke website Secret Key dan menemukan Secret Key Fresh Nature Toner yang harganya sangat terjangkau dengan isi yang lumayan banyak! Jadi saya memutuskan untuk mencobanya.


Toner dari Secret Key yang satu ini memiliki 5 varian, yakni Tea Tree, Witch Hazel, Milk, Rose dan Aloe Vera. Dan masing-masing varian ditujukan untuk masalah kulit tertentu. Secret Key juga mengklaim lini Fresh Nature Toner mereka mengandung 12 hingga 15 ekstrak tanaman yang baik untuk kulit, namun pada rangkuman dibawah saya akan menyebutkan hanya 3 ekstrak tanaman yang mereka highlight.

Tea Tree (mengandung alkohol)
Ditujukan untuk orang dengan masalah kemerahan pada kulit.
Toner varian Tea Tree ini mengandung air tea tree, green tea, dan camomile

Witch Hazel (mengandung alkohol)
Ditujukan untuk orang yang memiliki masalah pori-pori pada kulit wajah.
Toner varian Witch Hazel ini mengandung Witch Hazel, akar mulberry, dan Centella

Milk (non-alkohol)
Ditujukan untuk orang yang ingin mencerahkan kulit wajah dan juga mengatasi kulit mengelupas.
Toner varian Milk ini mengandung protein susu, ekstrak beras, dan portulaca.

Rose (non-alkohol)
Ditujukan untuk orang yang ingin mengembalikan vitality kulit dan memperbaiki tekstur kulit,
Toner varian Rose ini mengandung rose damask leaf water, ekstrak buah delima, dan ekstrak buah pepaya.

Aloe Vera (non-alkohol)
Ditujukan untuk orang yang ingin menenangkan kulitnya, Aloe Vera juga terkenal sebagai anti-bakteri dan dapat melembabkan kulit.
Toner varian Aloe Vera ini mengandung Aloe vera, green tea, dan portulaca.


---

Dari 5 varian yang disediakan oleh Secret Key, saya sudah menggunakan 2 varian yakni Rose dan Aloe Vera. Namun yang varian Rose sudah habis dan belum sempat saya review sama sekali, namun habis satu botol 248ml, saya merasa kulit saya menjadi lebih halus teksturnya ketika menggunakan yang varian Rose.

Namun di post kali ini saya ingin membahas varian yang sudah 1 bulan ini saya gunakan, yakni Aloe Vera!


Saya memilih varian Aloe Vera dikarenakan pelembab yang saya gunakan untuk sehari-hari adalah Innisfree Aloe Revital Soothing Gel (review coming soon!), dan selama menggunakan aloe vera gel milik Innisfree, wajah saya menunjukkan perubahan yang baik, yang awalnya seringkali kering, menjadi lembab, segar dan jerawat pun sudah jarang muncul, karena reaksi baik kulit saya tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menggunakan varian Aloe Vera.

PACKAGING


Toner dikemas dengan botol bening yang terbuat dari plastik namun kokoh, dan badan botol dibalut dengan stiker berwarna hijau (tiap varian beda warna stiker) yang dimana stiker ini merupakan label merk, deskripsi produk, ingredients, dan lain-lain. Sebenarnya waktu toner ini akhirnya sampai dirumah, saya agak shock karena kemasannya lumayan besar, dan saya langsung ragu sama diri saya sendiri, bisa nggak saya ngehabisin satu botol begini?



Untuk bagian belakang label botol, berisi deskripsi produk, ingredients, cara pakai, dan lain-lain. Namun semuanya ditulis dalam huruf hangul...


Ku tak tahu artinyaaaa~

Tapi, kita bisa melihat versi Bahasa Inggris mengenai deskripsi produk hingga ingredients dan cara pakai di website official Secret Key. Bisa klik disini untuk berkunjung ke website official Secret Key.

Nah ayo kembali membahas packagingnya!

Dari segi ukuran, toner ini sangat nggak travel-friendly. Karena ukurannya cukup besar, jadi saya sarankan untuk menaruh sebagian isi toner ke wadah lain ketika ingin travelling. Saya pernah harus pergi keluar kota secara mendadak karena saudara menikah, dan karena tak punya waktu untuk memindah toner ini ke wadah yang lebih kecil, saya terpaksa membawa toner ini dalam wadah aslinya yang cukup besar, dan cukup merepotkan. Maka dari itu saya bisa bilang toner ini sangat nggak travel-friendly.


Untuk bagian tutupnya, tutup dari Toner Secret Key ini berbentuk flip flop, walaupun berbentuk flip flop, tutupnya cukup kokoh dan waktu saya bawa travelling aman sejahtera, nggak bocor sama sekali.


Kalau tutup ulirnya pertamakali dibuka, akan ada segel yang memastikan kalau toner yang kita terima belum pernah dibuka oleh siapapun. Higienis deh cinn~


Dan untuk keterangan kapan toner ini kadaluarsa, ada dibagian bawah botol. Dan toner ini nggak ada keterangan period-after-open seperti kebanyakan produk skincare Korea, namun saya sarankan ketika sudah dibuka digunakan saja hingga habis.

HOW'S THE PRODUCT?


Tonernya berwarna bening seperti air, ada sedikit aroma wangi yang menurut saya nggak mengganggu, wangi dari varian Rose lebih wangi daripada varian yang Aloe Vera, tapi sejauh ini saya menyukai wangi keduanya, sangat soft dan menenangkan.

Saya mengaplikasikan toner ini dengan 2 cara, yang pertama menggunakan kapas. Saya membasahi kapas dengan beberapa tetes dari toner, lalu menyapukan kapas di wajah saya secara merata. Cara kedua dengan langsung meneteskan beberapa tetes dari toner ke telapak tangan saya (saya biasanya menggunakan 2-3 tetes), dan menepuk-nepukkannya di wajah hingga meresap sempurna. Nah bagi yang belum tahu, toner di Korea itu biasanya digunakan untuk mempersiapkan wajah untuk step skincare selanjutnya, dan biasanya toner ini berfungsi untuk menetralkan PH kulit dan juga melembabkan kulit wajah :)

Toner ini cukup melembabkan namun tidak lengket di wajah, toner ini juga dapat digunakan untuk kalian yang sering melakukan ritual melayer toner, karena toner ini melembabkan dan cepat meresapnya. Terkadang kalau saya merasa kulit saya agak kering dan butuh kelembaban lebih, saya melayer toner ini hingga 3 kali, dan masih terasa nyaman di wajah. Cintaaa banget sama toner ini!

Semenjak rutin menggunakan toner, saya merasa semua skincare yang saya gunakan lebih meresap dengan baik ke wajah. Dan kulit wajah terasa semakin halussss sehalus pantat bayi, dan juga kulit saya terasa lebih lembab dan tidak kering lagi seperti biasanya.

Buat kalian yang ingin mencoba toner yang benar-benar hydrating dan juga terjangkau harganya, toner dari Secret Key ini bisa banget jadi pilihan, ada 5 varian yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulit wajah.

Selama saya menggunakan toner ini tidak ada masalah seperti purging atau breakout. Tapi buat yang kulitnya sensitif dengan wewangian, toner ini masih mengandung wewangian, jadi mungkin perlu dipertimbangkan lagi. Dengan harga 100 ribuan dan isi 248 ml, menurut saya cukup terjangkau, karena 248 ml baru habis sekitar 2 sampai 3 bulan di saya. Saya pakainya irit sih hihihihi.

Repurchase? Yes, namun dengan varian yang berbeda dan selama belum ada toner lain yang merebut hati saya hihihi.

Apakah kalian menggunakan toner? Toner apa yang kalian gunakan? Please comment down below, I'd love to know!


Read More

5 Alasan Kenapa Kita Lebih Baik Adopsi, Bukan Membeli

Sunday, April 22, 2018

No comments

Siapa yang disini berencana untuk memelihara hewan peliharaan? Ayo angkat tangannya!

Hewan apa yang ingin kalian pelihara? Anjing? Kucing? Pastinya akan sangat menyenangkan apabila kita mendapatkan hewan peliharaan, karena memelihara hewan peliharaan sama dengan mendapatkan teman! Namun apakah kalian sudah memutuskan akan mendapatkan hewan peliharaan dimana? Apakah kalian akan mengadopsi dari rescuer atau shelter? Atau kalian memilih untuk membeli di breeder?

Untuk yang masih belum memutuskan akan mendapatkan dimana, saya sangat menyarankan untuk mengadopsi calon hewan peliharaan kalian di rescuer atau shelter. Karena di rescuer atau shelter juga banyak kucing dan anjing lucu yang menanti untuk mendapatkan forever home.



---

Lalu apa benefit dari mengadopsi? Bukannya kalau beli di breeder juga sama-sama dapat kucing/anjing? Apa bedanya?

1. Dengan Adopsi, Kalian Telah Membantu Mengurangi Over-Population, dan Menyelamatkan Hewan dari Eunthanized.

Tahukah kalian, menurut American Society for Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), setidaknya ada 7,6 juta hewan baru yang masuk ke shelter di Amerika. Dan dari 7,6 juta hewan, 2,7 juta diantaranya terpaksa di-eunthanized atau disuntik mati demi mengurangi over-population.

Mungkin bagi sebagian orang, angka tersebut bukanlah apa-apa, karena kalau dipikir-pikir apabila dari 7,6 juta hanya 2,7 juta yang disuntik mati, berarti 4,9 juta diantaranya tidak disuntik mati bukan? Teradopsi bukan?

Ohohohoho, kata siapa?

4,9 juta hewan yang tidak disuntik mati tidak serta-merta dapat disimpulkan tidak disuntik mati karena telah teradopsi. Sebagian dari 4,9 juta hewan tersebut ada yang beruntung karena mendapatkan forever home mereka, lalu yang lainnya harus menggantungkan hidup mereka di dalam kandang besi, dan hanya bisa meminta kasih sayang dari petugas shelter yang over-worked, kalau petugas shelter over-worked, pastinya mereka tak bisa mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup.

Oh dan itupun kalau misalkan si hewan-hewan ini masuk di shelter yang no kill.

Walaupun shelter no kill adalah shelter yang terkenal dengan tidak memberlakukan eunthanized, namun sebenarnya, shelter no kill lebih kompleks dari itu, yang dimana artinya, mereka tetap melakukan eunthanized namun dengan beberapa keadaan.
Under this definition, healthy animals will not be killed and sick animals will be treated or given palliative care. Animals with behavioral issues work with trainers. Old animals, too, are given the chance to be adopted. Those too elderly or sick for standard adoption may be placed into foster hospice homes. Animals will be euthanized if their pain cannot be managed, if they aren’t enjoying their lives, or if they are deemed too dangerous to live safely in society and no safe place can be found for them. (Washington Post)
Nah bayangkan saja, di Amerika dan di negeri lainnya yang pro-steril alias masyarakatnya sudah sadar akan pentingnya steril pada hewan peliharaan saja masih banyak kucing dan anjing liar yang terlantar di luar sana. Bagaimana dengan Indonesia yang kebanyakan orangnya menganggap men-steril kucing atau anjing itu dosa karena kita mencabut hak mereka untuk berkembang biak? Nah, perlu diingat, steril itu nggak akan membuat populasi anjing dan kucing punah, karena negara yang pro-steril saja masih kesulitan dengan jumlah anjing dan kucing yang over-population.

2. Dengan Adopsi, Kalian Sudah Menyelamatkan Hidup dan Memberikan Kesempatan Kedua untuk Hidup kepada Kucing/Anjing Terlantar

Kalau kata Tangga mah,

Andai saja aku masih punya...
Kesempatan kedua~

Manusia saja punya banyak kesempatan untuk memperbaiki hidupnya, masa kucing dan anjing terlantar yang merupakan makhluk lemah dan nggak berdaya nggak punya kesempatan itu?

Dengan mengadopsi kucing/anjing dari shelter, jangan kira kalian hanya menyelamatkan 1 nyawa saja, yakni hanya nyawa anjing/kucing yang kalian adopsi. Dengan mengadopsi kucing/anjing dari shelter, kalian akan membuka tempat untuk anjing/kucing terlantar lainnya yang baru untuk dirawat di shelter. Ibarat sekolah, apabila anak kelas 6 SD sudah lulus, maka akan membuka kesempatan untuk sekolah untuk merekrut anak-anak baru dengan membuka kelas baru untuk kelas 1 SD.

Dengan hal tersebut, shelter akan terus dapat melakukan aksinya untuk menyelamatkan dan merawat anjing/kucing terlantar hingga mereka mendapatkan forever home.

3. Anjing/Kucing di Shelter Sudah Terlatih

Ingat cerita saya tentang Moona? Kucing terlantar yang saya adopsi dari jalanan?

Moona kala itu masih kecil, namun Ia sudah bisa pup dan kencing di pasir yang saya sediakan lho, karena sepertinya sebelum Ia berpencar dari induknya, Ia sudah dilatih oleh induknya....
Eh biasa aja kali cuma bisa pup dan pipis di tempatnya aja bangga! Kucing beli juga bisa gitu kali kalau dilatih!
Hayo, bisa bedain nggak antara kata 'dilatih' dan 'terlatih'? Dilatih berarti kita yang melatih bukan? Ada proses melatih bukan? For you information my dearest, melatih kucing/anjing pup dan pipis itu butuh kesabaran yang luar binasa lho, kalau kalian nggak telaten pasti marah-marah deh. Kenapa saya tahu? Karena ada salah satu kucing di rumah yang waktu dia kecil, induknya ini nggak mau mengurus dia, otomatis pup dan kencing sangat sembarangan dan kasur di kamar saya adalah salah satu korban langganan.

Bayangin saya dulu dalam 1 minggu harus menjemur kasur setidaknya 3 kali? Capek tau.

Nah kucing/anjing yang ada di shelter ini mayoritas sudah terlatih untuk pup dan pipis sendiri dengan syarat kita sediakan tempatnya. Nggak usah repot-repot melatih lagi, karena kebanyakan shelter sudah melatih kucing/anjing cara pup dan pipis sendiri karena itu adalah hal dasar yang memang harus dilatih.

Dan mungkin banyak yang belum tahu, banyak kasus kucing dibuang karena mereka buang air sembarangan lho.

4. Mengadopsi Anjing/Kucing di Shelter Tak Memerlukan Banyak Biaya

Saya mendapatkan beberapa informasi kalau membeli anjing/kucing di breeder, kita harus mengeluarkan banyak uang, seperti teman saya yang membeli anjing jenis poodle dengan harga 5 juta rupiah, dan anjing poodle ini dia beli ketika masih puppy alias masih kecil.

Kalau adopsi? Kebanyakan dari shelter tidak memungut biaya apapun untuk adopsi, contohnya Animal Defenders Indonesia. Namun walaupun tidak dipungut biaya, hewan yang kalian adopsi ini dilindungi secara hukum lho, yang artinya, hewan yang kalian adopsi akan terus diawasi oleh pihak shelter demi menjamin keselamatannya. Bukan karena pihak shelter yang tidak percaya pada adopter, karena banyak orang yang menyalahgunakan hewan adopsi, seperti menghadiahkannya kepada orang lain, menjualnya kembali (haduuuh!), di sia-siakan, dan lain-lain. Pihak shelter tak ingin hal tersebut terjadi pada hewan yang telah susah payah mereka rawat.

Ada lagi, ini dari Violetta Rescue, salah satu pencinta kucing yang sudah me-rescue lebih dari 150 kucing, Ia juga memperbolehkan orang-orang untuk mengadopsi kucingnya, namun dengan proses yang lumayan panjang, dan harus ada tanda tangan notaris dan seluruh biaya notaris ditanggung oleh sang adopter. Terdengar sulit dan ribet? Hal ini memang dilakukan karena Violetta Hasan Noor (pendiri Violetta's Rescue) tak ingin kucing yang sudah diselamatkan dan dirawat dengan baik olehnya berakhir di tangan yang salah.

Banyak yang menanyakan apakah VR buka open adopt? Jawabannya IYA. Namun ada beberapa persyaratannya. Yaitu melalui penyeleksian yang ketat dari isi formulir, wawancara, peninjauan lokasi. Jika lulus calon adopter WAJIB menandatangani surat perjanjian kewajiban yang HARUS dia lakukan yang terikat secara HUKUM dan biaya notaris ditanggung sepenuhnya oleh calon adopter. Koq di persulit ya?! Ini semua untuk kebaikan di kucing tersebut. Karena yang kami mau kucing yang teradopsi HARUS mendapatkan hidup yang LEBIH BAIK dari VR. Karena memelihara mereka adalah komitmen seumur hidup yang akan mengeluarkan tenaga dan uang tambah bila dia sakit. Hal2 ini kenapa VR menjadi sangat selektif. Memang tidak banyak yang adopsi kucing VR tapi adopter yang sudah lolos seleksi VR kucingnya sampai sekarang alhamdulilah sehat. Ini berkas notaris VR perjanjian adopter. Semua ini karena kami belajar dari pengalaman dan pengalaman inilah yang mengajarkan kami untuk lebih selektif karena yang dipelihara adalah mahluk hidup yang berhak untuk mendapatkan kasih sayang yang tulus selama sisa hidupnya ❤️ karena kalau kita memang sayang kita akan RELA berkorban apapun demi orang yang kita sayangi ☺️
A post shared by Violetta's Rescue (@violettasrescue) on

Walaupun kebanyakan shelter dan rescue tak memungut biaya untuk adopsi, namun banyak para adopter yang dengan sukarela memberi uang untuk shelter/rescue untuk biaya operasional di shelter/rescue tersebut.

Oh iya, kebanyakan shelter dan rescue, sudah memvaksin kucing dan anjing yang mereka rescue lho, malah ada yang rutin memberi si kucing/anjing vitamin, jadi kucing dan anjing di shelter dan rescue biasanya juga terjamin kesehatannya, bahkan ada yang shelter/rescuer yang pasti men-steril kucing/anjing yang diselamatkan oleh mereka (dengan syarat kucing/anjing tersebut sudah cukup usia untuk di steril).

5. Kita Tak Bisa Membeli Cinta, Namun Kita Bisa Mengadopsi Kucing/Anjing yang Dapat Memberi Kita Cinta di Shelter/Rescuer

Untuk bagian yang ini, I can really say yes, adopted animals are giving us a lot of love. Mungkin cinta yang mereka berikan nggak kayak di film-film kalau orang saling jatuh cinta saling bilang 'I love you', dan mereka juga nggak bisa kasih kita perhatian kayak manusia ke sesama manusia. Tapi mereka memberikan kita cinta dengan cara mereka sendiri :)

Seperti tiba-tiba membawakan kita 'hadiah', menunggu kita dengan setia, menemani kita kemanapun kita pergi, bertingkah laku lucu, mendengarkan curhatan kita dengan setia dan diam (kayaknya perlu saya latih ngomong Bahasa Indonesia nih kucing saya), hingga menjadi teman untuk nonton film bareng!


---

Percayalah binatang punya perasaan juga lho, jangan dikira cuma manusia saja yang bisa terluka perasaannya kalau dikhianati sama manusia lainnya. Hewan juga bisa merasakan itu. Mereka bisa merasa terkhianati. Seperti anjing malang di bawah ini, dia terlantar, kelaparan, tak mendapatkan cinta, dan he's been abused by humans for his whole life, sehingga Ia sangat ketakutan ketika didekati oleh manusia, dan Ia akan berteriak hebat apabila disentuh manusia. Saya benar-benar tak tega melihatnya ketakutan seperti itu...



Tapi saya sangat senang bahwa ada seseorang yang memberikan Ia kesempatan kedua untuk hidup dengan layak dan penuh kasih sayang :) Anjing tersebut hanya satu contoh dari banyak kasus penyiksaan pada hewan lho. Dan kita bisa banget memberikan mereka kesempatan kedua dengan mengadopsi mereka dan menyayangi mereka hingga akhir hayat mereka, itulah kenapa kita lebih baik mengadopsi :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ah, tapi kan di shelter/rescuer nggak ada yang jenis ras! Jelek ah kalau bukan ras!"

TRAK TRAK DUNG CES!

Lho jangan salah, di shelter banyak kucing ras....

EEEH

Sebentar, sebentar, sebentar!

Saya mau bertanya nih. Apa tujuan kalian memelihara hewan peliharaan? Untuk pamer kah? Untuk gengsi kah? Untuk disia-siakan kah? Untuk dijadikan pajangan kah? Atau untuk dijual kembali? :'(

Kalau alasan kalian setidaknya salah satu dari yang saya sebutkan, atau mirip dengan yang saya sebutkan. Saya sarankan untuk mengurungkan niat kalian memelihara hewan peliharaan. Hewan bukan mainan lho dek, mbak, mas, bu, pak, om, tante. Sebagai manusia yang nggak mau hidup dan perasaannya dijadikan mainan, seharusnya malu kalau menjadikan hewan sebagai mainan.

Kecuali, kalian mencari kucing/anjing ras karena kalian murni ingin merawatnya dengan baik hingga akhir hayatnya. Teman saya ada kok yang beli anjing ras, tapi Ia benar-benar merawatnya dengan baik dan sangat menyayanginya sebagai anggota keluarga hingga si anjing ini mati. Dan Ia membeli anjing lagi, tapi Ia tetap seperti dulu, menyayangi anjingnya dan menganggapnya anggota keluarga, bukan pemuas ego saja. Karena hal itu, I really respect her decision to buy instead of adopting. Karena dia bertanggung jawab.

Saya tidak lebay atau ingin mengagung-agungkan diri saya yang pro-adopsi, namun, saya seringkali menemui orang-orang yang membeli kucing/anjing ras dengan alasan gengsi, beralasan karena kalau kucing/anjing domestik itu nggak lucu, dan pada akhirnya kucing/anjing ras yang mereka beli ini berakhir hidup terlantar di jalanan.

Yuk simak cerita dari Emak Kucing di salah satu postingan Instagramnya :

Kata siapa kucing ras nasibnya selalu beruntung dan disayang? Kucing ini ditemukan di pasar dalam keadaan malnutrisi, sakit kulit, dan pilek. Helloooo... Aku tinggal di desa lho yaaaa... Dimana orang masih menganggap bahwa kucing gondrong bisa menaikkan gengsi pemiliknya. Tapi nyatanya apa? Tahukah kamu bahwa kucing terlantar itu DULUNYA adalah kucing berpemilik yang kemudian DIBUANG oleh manusia yang tidak bertanggungjawab. Sakit, buang. Jelek, buang. Beranak mulu, buang. Tua, buang. Berisik, buang. Bosen, buang. Nakal, buang. Lha dulunya sebelum memutuskan untuk memelihara hewan apa gak dipikirkan ke depannya? Tolong ya, kalau gak siap atau gak mampu jangan pelihara apapun! Piara aja deh mikroorganisme dan bakteri di tubuhmu. Kamu gak repot bahkan kamu ga sadar punya jutaan piaraan. Sebelum mengadopsi pelajari dulu karakteristik hewan yang mau kamu pelihara dan bekali dirimu dengan pengetahuan bagaimana caranya menjadi pemilik yang bertanggungjawab. Jangan lepas tangan dan main lempar tanggungjawab ke orang lain. Orang lain juga punya tanggung jawab masing-masing, punya keterbatasan, dan tidak selalu mampu membereskan "sampah"mu. Belajarlah jadi pemilik yang bertanggungjawab. Belajarlah menjadi manusia yang beradab. #emakkucing #kampungkucing #kucingkampung #kucingrasterlantar #stopbuangkucing #rauwisuwis #pemilikyangbertanggungjawab #manusiaberadab
A post shared by Emak Kucing (@emakkucing) on

Nah... Tahu sendiri kan? Sekarang kucing terlantar di pasar dan jalanan tak hanya kucing domestik saja, sudah banyak sekali kucing ras seperti anggora dan persia yang terlantar di jalanan dan di pasar.

Saya cerita sedikit ya, jadi saya menjaga warnet, dan ada seorang pelanggan yang cerita ke saya bahwa Ia pernah melihat ada kucing ras anggora di lapangan bola dekat rumahnya, dia bercerita bahwa keadaan kucing ras ini mengenaskan, bulu rontok, ada bagian tubuhnya yang botak, sangat kurus, malnutrisi, bau, dan kutuan, kucing ini seringkali di tendangi oleh anak-anak sekitar rumahnya, namun Ia tak bisa berbuat apa-apa karena Ia dilarang memelihara kucing dirumahnya. Dan puncak dari ceritanya dia adalah.... Yang membuang kucing ras tadi adalah tetangganya sendiri!

Dia cerita kalau tetangganya ini membuang kucingnya karena si kucing sudah tidak lucu lagi, bulunya mulai rontok dan tidak bersinar seperti ketika pertama kali dibeli, tetangganya juga mengeluh kalau pup dan kencing di kucing ini bau sekali, dan mereka capek membersihkan kandang si kucing ini dan lebih parahnya lagi, di lingkungan pelanggan saya ini, tetangganya didukung oleh tetangga-tetangga lainnya untuk membuang si kucing karena sudah tidak bagus lagi!

Dan kabar terakhir yang dia ketahui mengenai kucing tersebut adalah kucing itu sudah tak ada lagi di lapangan itu.


Really? Humans? Really?
Are we that bad?

---



Jadi itulah cerita saya mengenai kenapa kita harus adopsi, namun mau adopsi ataupun membeli, kita harus menjadi pemilik hewan peliharaan yang bertanggung jawab dan memiliki komitmen teguh untuk merawat mereka dengan baik hingga akhir.

Dan banyak sekali hewan-hewan yang merasa sangat bersyukur telah menemukan forever home mereka yang akan merawat dan menyayangi mereka hingga akhir hayat mereka menjemput, mereka mungkin tak bisa mengatakannya secara langsung kepada kita, namun Ia menunjukkan rasa bersyukur mereka dengan memberi kita perhatian :)

Apakah kalian memiliki hewan peliharaan dirumah? Cerita dong bagaimana pertama kali kalian bisa bertemu dengan hewan peliharaan kalian :) I'd love to know! 



With love,
Ghassani Gita Nirwanawati



Terimakasih banyak untuk narasumber,
Sumber :
https://www.spca.com/?page_id=4882&lang=en
https://www.peta.org/living/animal-companions/8-reasons-adopt-buy-dogs/
https://www.peta.org/issues/companion-animal-issues/pet-trade/puppy-mills/
https://www.theodysseyonline.com/9-reasons-you-should-adopt-not-shop
https://www.washingtonpost.com/news/animalia/wp/2017/01/23/whats-a-no-kill-animal-shelter-the-answer-is-more-complicated-than-it-seems/?utm_term=.a00183062710
http://animaldefendersindo.wixsite.com/adefenders/adoptions-cbqc
Read More

Cara Saya Mengatasi Art-block

Friday, April 6, 2018

10 comments

Art-block adalah keadaan dimana seorang seniman/desainer tidak bisa berkarya seperti biasanya dan mereka merasa tidak terinspirasi untuk membuat karya. Penyebab dari art-block ini banyak lho, dan setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengatasi art-block. Selain art-block, adapula istilah writer-block, yakni keadaan dimana seorang penulis benar-benar buntu dan merasa tidak memiliki inspirasi sama sekali ketika menulis.

Namun kali ini saya ingin membahas art-block 😊

Saya sendiri memiliki pengalaman dengan art-block, dan puncak art-block yang pernah saya alami adalah pada bulan Agustus 2017 kemarin, kok bisa menjadi puncaknya? Iya, karena saya mengalami art-block dari Agustus 2017 hingga akhir Oktober 2017. Biasanya art-block terjadi pada saya paling lama hanya 1-2 hari saja, namun tahun lalu berlangsung hingga 3 bulan.

Dan sebagai mahasiswa desain yang mayoritas tugas-tugas kuliahnya membuat karya, art-block merupakan musuh paling menyebalkan.

Namun untungnya waktu saya mengalami art-block hebat tersebut mata kuliah saya hanya sedikit, sekitar 4 mata kuliah saja, dan hanya 2 mata kuliah saja yang mewajibkan untuk membuat karya, dan kabar gembiranya, 2 mata kuliah karya tersebut pengumpulan seluruh tugas berupa karya adalah ketika UAS, yakni sekitar bulan Desember 2017 awal, dan selama mata kuliah isinya adalah materi-materi serta diskusi saja.

UNTUNGNYEEEE

---

Ada 2 jenis art-block yang datang pada saya, jenis pertama adalah karena saya malas, jenuh, dan mood saya yang sedang jelek.

Untuk jenis yang pertama ini, sangat mudah sekali saya hilangkan, mungkin 1-3 hari saja sudah hilang. Kalau sedang malas, saya hanya perlu mengulur waktu saja hingga saya tidak malas lagi, kalau jenuh saya tinggal melakukan hal yang menyenangkan untuk saya hingga rasa jenuh itu hilang, dan kalau mood saya sedang jelek, saya tinggal mengupayakan cara agar mood saya tidak jelek lagi.

Kalau cara saya menghilangkan mood yang jelek adalah dengan menyendiri dan mendengarkan lagu kesukaan, meminum teh hijau hangat atau coklat hangat, bermain game, membaca buku, atau bermain bersama kucing-kucing saya.

Dan jenis kedua adalah art-block yang disebabkan karena saya kehilangan self-esteem diri saya sendiri. Dan, kalau saya sudah kena art-block yang satu ini, sembuhnya bakalan lama, dan saya jarang banget kena yang satu ini, tapi sekali kena ya begitu, bisa lebih dari 2 bulan!

Hmm... Bisa begitu ya meow?

Jadi, saya menyadari bahwa saya terkena art-block tipe kedua karena saya merasa sangat minder dengan karya-karya milik teman-teman saya yang menurut saya bagus banget, dan saat itu tidak ada yang menanggapi karya saya dengan serius, kalau saya menunjukkan karya saya ke orang-orang hanya ditanggapi dengan 'oh, ya lumayan bagus kok', dan mereka tidak memberikan kritik lebih lanjut dan itu membuat saya frustasi, karena kata 'oh, ya lumayan bagus kok' di telinga saya sangat terdengar seolah-olah mereka malas menanggapi karya saya. Hal itupun di perkuat ketika orang lain menunjukkan karya, mereka akan lebih antusias menanggapi.

Karena sering mendapatkan tanggapan tidak serius di dunia nyata, saya pun minder untuk mengunggah karya-karya saya di media sosial, dan saya nyaris tak pernah menunjukkan identitas saya sebagai mahasiswa desain yang umumnya sering mengunggah karya di media sosial, maka dari itu teman-teman lama saya selalu mengira saya adalah mahasiswa sastra Inggris mengingat saya dulu adalah sasaran mereka untuk menyontek kalau ujian Bahasa Inggris hihihi. 

Hal-hal yang saya ceritakan di atas tadi membuat saya anxious. Hingga saya kadang berpikir passion saya salah, saya tidak seharusnya masuk ke jurusan desain, mungkin lebih baik saya bekerja saja daripada kuliah, toh saya lulusan SMK, bisa melamar kerja sesuai dengan jurusan ketika SMK. Akhirnya saya sangat takut membuat karya lagi, karena awalnya saya yakin, tidak akan ada yang menanggapi karya saya lagi, karena karya saya jelek. 

Tapi berpikiran seperti itu juga salah, karena saya sudah kadung kuliah dan sudah di semester akhir, masa mau menyerah begitu saja? 

---

Lalu bagaimana cara saya melewati art-block tipe dua?

1. Menyadari Kita Tak Bisa Memuaskan Setiap Orang

Setiap orang di dunia ini, termasuk kita sendiri, memiliki selera yang berbeda-beda, dan memiliki pemikiran yang berbeda. Sehingga mustahil rasanya kita bisa memaksakan diri untuk menyesuaikan karya kita untuk disukai semua orang dan semua kalangan.

Setiap jenis desain memiliki peminatnya masing-masing, ada yang menyukai desain yang cute, ada pula yang menyukai desain yang garang, ada yang suka dengan desain yang simple, ada pula yang suka dengan desain yang mendetail.

Gampangnya sih, ada orang yang baiiiik banget, malaikat deh pokoknya, walaupun dia orang yang baik, pasti tetap ada yang nggak menyukainya. Sama dengan sebuah karya, karya itu bagus banget, tapi dari 1000 orang, pasti ada deh sekitar 25 sampai 100 orang yang nggak suka sama karya tersebut.

2. Menyadari Bahwa Tidak ada Karya yang Sempurna

Setiap ada ponsel baru yang rilis, coba saja lihat review dari para reviewer ponsel di YouTube, pasti adaaaa aja kekurangan dari ponsel baru tersebut walaupun harganya 8 juta. Tidak ada yang sempurna bukan?

Percaya saja, kesempurnaan hanya milik Tuhan, kita boleh bersikap perfeksionis ke karya kita, namun perlu diingat juga kalau se-perfeksionis apapun kita, karya kita nantinya tidak bisa dianggap sempurna oleh semua orang.

3. Semua Karya itu Unik

Tuhan menciptakan setiap manusia berbeda, mereka memiliki pesonanya masing-masing dengan setiap kekurangan yang ada, seperti sebuah karya, mereka unik dan indah dengan caranya masing-masing. Jangan minder kalau merasa karyamu tergolong sederhana, sesederhana apapun sebuah karya, karya tersebut unik lho.

4. Buang yang Negatif, Ambil yang Positif

Ketika saya meminta pendapat orang-orang mengenai karya saya, ada sebagian yang memuji lho, tapi yang tidak menghiraukan juga banyak. Lalu? Ambil sisi positifnya saja.

Kalau ada yang memuji, bersyukurlah, dan jadikan pecutan untuk bisa lebih baik lagi dalam berkarya.

Kalau ada yang tidak menghiraukan, jangan dijadikan sebuah alasan untuk tidak berkarya lagi, justru jadikan motivasi untuk meningkatkan kualitas karya agar yang tidak menghiraukanmu tadi menjadi mengapresiasi karyamu!

Karena saya merasakan betapa nggak enaknya kalau karya kita nggak ditanggapi, saya juga sebisa mungkin mengapresiasi karya orang-orang. Dan saya berpikir kalau misalkan saya tidak bisa mengambil hati orang-orang dengan karya saya, saya berusaha memperbaiki attitude saya.

Karena kalau kita menjadi pribadi dengan attitude yang baik, kita akan dikelilingi orang-orang yang baik pula, sehingga kita akan selalu berpikiran positif! 

---

Hal-hal diatas saya terapkan dan saya tanamkan di benak saya, agar saya bisa lepas dari art-block. Tentu saja sebenarnya hal-hal tersebut tidak cukup, kita juga harus mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat kita. Dan untungnya saya mendapatkan dukungan yang sangat banyak, dari kakak-kakak tempat saya magang, project manager tempat saya magang, sahabat saya dan dari ayah dan ibu saya. I love them!

Setelah sekitar 2 bulan mengalami art-block, inilah karya pertama yang saya hasilkan :


Desain cover buku anak-anak sederhana bertemakan Halloween! Ah Senang rasanya bisa berkarya lagi karena sudah lepas dari art-block, dan saya senang karya pertama saya setelah mengalami art-block hebat ini mendapatkan respon yang baik dari orang-orang di dekat saya :)

Apakah kalian pernah mengalami art-block? Dan bagaimana cara kalian mengatasinya? Please comment down below, I'd love to know!


With Love,
Ghassani Gita Nirwanawati
Read More